Rabu, 02 November 2011

ALAT PENGUPAS BIJI JAMBU METE

I PENDAHULUAN
 
     Hasil utama tanaman jambu mente adalah gelondong mente yang didalamnya terdapat biji mente. Hasil ikutannya adalah kulit biji gelondong mente yang mengandung cairan kulit biji mente atau Cashew Nut Shell Liquid (CNSL). Disamping itu jambu mente juga menghasilkan buah yang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
      Biji mente digunakan sebagai bahan makanan kecil, bahan pelengkap kue dll. Sedangkan CNSL digunakan sebagai bahan polimer/pelumas, pelapis rem/kopling atau bahan pencampur dalam berbagai industri karena memiliki sifat tahan gesekan. Biji mente atau yang biasa disebut Kacang Mente sangat sulit dikeluarkan dari dalam kulit gelondongnya. Selain karena sifat kulit gelondong yang keras, bentuk biji mente yang tidak beraturan serta adanya cairan CNSL yang bersifat korosif yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit.



     Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan suatu alatpengupas yang sesuai dengan kondisi, bentuk serta sifat kulit biji mente agar diperoleh biji mente yang utuh serta berkualitas baik selain dapat meningkatkan kapasitas produksi.


II PENGERTIAN DAN MEKANISME KERJA
     Mengupas kulit biji mente adalah usaha untuk memisahkan kulit biji mente dengan biji mentenya dengan menggunakan alat sederhana yang disebut ‘Kacip Ceklok’. Alat ini adalah pengupas biji mente yang merupakan suatu parang atau pisau panjang (besar) yang ujungnya dilekatkan pada suatu balok kayu tebal dan pada ujung yang lain/gagangnya bebas. Panjang ‘kacip ceklok’ ini kira-kira 30 cm. Pada bagian tengah pisau kacip ini terdapat suatu mata pisau yang cekung yang bentuknya seperti huruf ‘M’ sesuai dengan bentuk alami gelondong biji mente sehingga mata pisau ini hanya membelah kulitnya saja tanpa merusak keutuhan biji mente yang ada di dalamnya.
      Mekanisme kerjanya adalah sebagai berikut ; gelondong mente diletakkan di atas landasan cekung. Bagian punggung biji mente berada di bagian bawah dan bagian perut di bagian atas. Kemudian pisau kacip diturunkan dan ditekan sedemikian rupa sehingga memecah/mengiris gelondong biji mente, selanjutnya pisau ditekan ke arah samping. Selanjutnya biji mente itu dicukil dengan alat pencukil yang berupa pisau kecil atau sejenisnya.

III MANFAAT DAN KEUNTUNGAN ‘KACIP CEKLOK’
 
Beberapa manfaat dan keuntungan alat pengupas biji mente dengan ‘kacip ceklok’
       1. Hemat tenaga dan waktu
       2. Hasil kupasan (biji mente) tidak terpecah
       3. Biaya pembuatan cukup murah dan dapat dibuat sendiri
       4. Tidak banyak memerlukan perawatan

IV CARA PEMBUATAN

Peralatan yang digunakan ;
Peralatan yang digunakan antara lain adalah ;
1. Gergaji besi dan gergaji kayu
2. Tatah Kayu, Palu, Obeng, tanggem/ragum/catem,engkol dan mata bor (diameter 5 dan 9 mm)
3. Kikir, gerinda, ampelas, meteran, penggaris dan pensil
Bahan yang digunakan ;
Bahan yang diperlukan untuk sebuah kacip ceklok adalah sebagai berikut ;
1. Balok kayu ukuran 70 x 50 mm panjang 60 cm
2. Balok kayu ukuran 100 x 100 mm panjang 32 cm
3. Plat besi tebal 1,8 mm berukuran 25 x 90 mm
4. Kayu ukuran 20 x 25 mm panjang 90 mm
5. Sebuah parang atau pisau besar
6. Baut dan mur kupu – kupu
7. Stripplat 25 x 5 mm panjang 115 mm
8. Per/pegas
9. Sekrup 4 cm jumlah 6 buah
10. Pipa diameter 3/8 inch (tidak harus dipakai)
11. Paku 8 cm secukupnya
 
A. TAHAPAN PEMBUATAN
      Pada dasarnya, membuat alat ini adalah memotong bagian – bagiannya sesuai dengan gambar dan ukuran. Tahapan pengerjaannya adalah sebagai berikut ;

1. Pembuatan kaki/landasan
Siapkan balok kayu ukuran 50 x 70 mm. Kemudian digergaji menjadi 2 potong yang masing-masing panjangnya 30 cm.





2. Pembuatan bodi
Balok kayu 100 x 100 mm dipotong sepanjang 32 cm, bagian atas dibuat alur dengan menggunakan tatah kayu. Di bagian bawah balok dibuatkan lubang pasak untuk menempatkan balok kakinya. Selanjutnya ketiga balok yang telah siap tadi dirakit kaki dan bodinya.
3. Pembuatan plat penahan
Plat besi 1,8 mm dipotong dengan ukuran 90 x 15 mm. Pada bagian tengah sisinya dibuat cekungan mirip bentuk punggung gelonding biji mente. Kemudian buatlah 3 lubang sebesar garis tengah sekrup atau paku yang akan dipakai perakitan.
4. Pembuatan balok penahan
Bagian ini hanya berupa balok kayu ukuran 20 x 25 mm sepanjang 90 mm yang berfungsi untuk mencegah agar mente tidak melesat turun atau miring ke samping saat pisau ditekan.
Setelah kedua penahan ini siap maka dirakitkan ke bodi pengupas. Untuk plat besinya dipasang 1 mm lebih tinggi dari permukaan balok. Sedangkan papan penahannya dipasang agak ke atas dengan jarak sekitar 1,5 cm dari sisi depan
5. As pisau
Bagian ini adalah pelengkap dari pisau pengupas, berfungsi sebagai as gerakan pisau. Terdiri dari baut 3/8 inchi, potongan pipa berdiameter 3/8 inchi, per kecil (tidak harus dipakai) dan mur kupu – kupu.


6. Pisau pengupas
Pisau ini dapat dibuat dari parang atau bendo bekas, yang penting di bagian tengahnya dibentuk semirip betul dengan bentuk mente, dan hanya bagian ini saja yang perlu ditajamkan. Dengan bentuk seperti ini biji mente menjadi tidak ikut teriris.


7. Penyangga pisau
Berupa potongan plat besi setebal 5 mm, lebar 25 mm sepanjang 14 cm. Sekitar 1,5 cm dari ujungnya di bor dengan diameter 9 mm untuk menempatkan as pisau. Selain itu dibuat lubang sekrupnya.


Setelah as dan penyangga pisau selesai, digabungkan dengan mengelasnya. Masukkan potongan pipa, menyusul pisau, per dan yang terakhir mur kupu – kupunya. Dengan menyetel mur tersebut, dapat diperolehtekanan per pada pisau yang tepat, sehingga tidak terlalu seret kalau pisau kita gerakkan atau terlalu kendor.

B CARA KERJA

1. Biji mente yang akan dikupas diletakkan pada alur yang tersedia
2. Pisau kemudian diturunkan sehingga mengiris kulit biji mente. Lalu pisau digerakkan ke kiri. Akibat ‘congkelan’ ini kulit akan terbuka dan mente tinggal disungkit. Karena getahnya membahayakan kulit, tangan pekerja dapat dibubuhi dengan bubukan kapur atau menggunakan sarung tangan plastik

PENGUPAS METE MODEL BPT SITUBONDO
Pada dasarnya pengupas model ini sama dengan pengupas yang telah diuraikan di atas, perbedaannya hanya pada bentuk, pisau pengupas dan pemegang as pisau. Model ini lebih sederhana, karena tampa pengerjaan las.
Landasan pengupas dibuat dari balok kayu ukuran 7 x 9 cm, yang ditopang dua balok kayu ukuran 3 x 5 cm sepanjang 25 cm. Keduanya berfungsi sebagai kaki landasan. Bagian atas dibuat alur untuk menempatkan mente yang akan dikupas.



Pisau pengupas dibuat dari parang bekas sepanjang 30 cm. Salah satu bagian ujungnya dilubangi untuk memasukkan di poros as-nya, sedang yang satunya dipasang (kayu) pegangan. Sebagai penahan mente, di bagian bawah dipasang plat penahan. Plat penahan ini dibuat dari plat besi setebal 2 mm atau bekas potongan parang bekas dan berukuran sekitar 3,5 x 6 cm, Bagian atas plat penahan ini sedikit dipertajam. Pisau pengupas Mente dan plat besi penahan model BPT Situbondo tidak dibentuk menyerupai mente. Plat penahan ini dilubangi untuk lubang paku sebanyak 3 buah.
Untuk memegang as pisau digunakan dua plat besi penyangga. Masing – masing plat ini dilubangi untuk as dan tiga lubang paku.


     Setelah semua bagian siap kita tinggal merakitnya, kami rasa anda tidak akan kesulitan dalam menyatukan bagian perbagian alat pengupas model ini. Yang penting posisi pisau jika diturunkan harus tepat menangkup plat penahan. Demikian selamat mencoba !




Tidak ada komentar:

Posting Komentar